rantsa.com

Blog Sharing Tutorial

Perjalanan ke Tuban

Kemarin saya dapat undangan nikah salah seorang temen seperjuangan sewaktu masih aktif di salah satu ogranisasi kampus dulu. Acara nikah tersebut berada di daerah TUban. Saya berangkat bersama temen2 kampus dg berkendaraan mobil. Berangkat pukul 7 pagi dengan rute yaitu Malang-Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban. Dengan berangkat menuju lokasi bermodalkan GPS karena semua yang ada di mobil tdk mengetahui jalur jalannya 😀 alhamdulillah jam 12 siang kami sampai di lokasi. Tetapi untuk sampai di lokasi pernikahan ini kami lalui dengan nyasar2 dahulu, karena letak tempat pernikahannya kedalam kampung, jadi harus nyasar2 dulu untuk sampai ditempat tersebut :D. Oh ya jalan yang kami lewati yaitu Pantura (pantai utara) dengan sesampai sekitar Lamongan di daerah kanan jalan kami lalui dengan pemandangan pantai. Pantai yang kami lalui ini adalah Laut Jawa.

Setelah sekitar 1 jam di lokasi pernikahan yang kami habiskan dengan ngobrol dan foto dengan mempelai, kami pamit kepada dua mempelai untuk pulang. Ketika pulang kami mampir dahulu di pantai yang tadi sepanjang jalan kami lewati. Kami mampir pantai sewaktu masih di Tuban. Setelah sampai di pantai dan turun dari mobil untuk berjalan menuju pantai kami agak kecewa ternyata pantai ini airnya tidak jernih alias keruh (berwarna coklat seperti air sungai) dan tentu pula disekitar pantai tersebut banyak sampah berserahkan. Setelah cukup puas dipantai kami lanjutkan perjalanan untuk pulang ke Malang.

Sewaktu perjalanan pulang ini tepatnya setelah sampai di WBL (Wisata Bahari Lamongan) kami sempatkan untuk membeli buah siwalan yang sudah dikupas dan juga minuman legen. Siwalan yaitu sejenis kelapa tetapi ukurannya lebih kecil dan buah ini lebih sering diolah untuk dijadikan minuman yaitu yang biasa disebut legen. Legen ini dikemasi pada botol Aqua berukuran 1 liter. Jika anda melewati rute yang kami lewati pasti banyak menjumpai penjual yang menjual siwalan dan minuman legen ini disepanjang pinggir jalan. Oh ya rasa minuman legen ini lebih terasa kecut dan baunya juga seperti itu. Sedangkan siwalan ini rasanya menurut saya seperti agar-agar. Jika anda belum pernah merasakan 2 makanan ini dan melewati jalur yang kami lewati tadi, cobalah untuk merasakannnya 🙂

Setelah membeli makanan tersebut kami lanjutkan perjalan untuk pulang ke Malang. Dengan jalur pulang yang sama kami lalui ketika berangkat, kami sampai di malang sekitar jam 8 malam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *